Rabu, 30 April 2025

C30-C39 Neoplasma ganas pada organ pernapasan dan intratoraks

Bahasa Indonesia

Neoplasma ganas pada organ pernapasan dan intratoraks

C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah

C31 Neoplasma ganas sinus aksesori

C32 Neoplasma ganas laring

C33 Neoplasma ganas trakea

C34 Neoplasma ganas bronkus dan paru-paru

C37 Neoplasma ganas timus

C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum, dan pleura

C39 Neoplasma ganas tempat lain yang tidak jelas dalam sistem pernapasan dan organ intratoraks


English

Malignant neoplasms of respiratory and intrathoracic organs 

C30  Malignant neoplasm of nasal cavity and middle ear

C31  Malignant neoplasm of accessory sinuses

C32  Malignant neoplasm of larynx

C33  Malignant neoplasm of trachea

C34  Malignant neoplasm of bronchus and lung

C37  Malignant neoplasm of thymus

C38  Malignant neoplasm of heart, mediastinum and pleura

C39  Malignant neoplasm of other and ill-defined sites in the respiratory system and intrathoracic organs

C15-C26 Neoplasma ganas pada organ pencernaan

Bahasa Indonesia

C15 Neoplasma ganas esofagus

C16 Neoplasma ganas lambung

C17 Neoplasma ganas usus halus

C18 Neoplasma ganas usus besar

C19 Neoplasma ganas sambungan rektosigmoid

C20 Neoplasma ganas rektum

C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus

C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik

C23 Neoplasma ganas kantong empedu

C24 Neoplasma ganas bagian lain dan tidak ditentukan dari saluran empedu

C25 Neoplasma ganas pankreas

C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan tidak jelas


English

C15  Malignant neoplasm of esophagus

C16  Malignant neoplasm of stomach

C17  Malignant neoplasm of small intestine

C18  Malignant neoplasm of colon

C19  Malignant neoplasm of rectosigmoid junction

C20  Malignant neoplasm of rectum

C21  Malignant neoplasm of anus and anal canal

C22  Malignant neoplasm of liver and intrahepatic bile ducts

C23  Malignant neoplasm of gallbladder

C24  Malignant neoplasm of other and unspecified parts of biliary tract

C25  Malignant neoplasm of pancreas

C26  Malignant neoplasm of other and ill-defined digestive organs

Selasa, 29 April 2025

C00-C14 Neoplasma ganas pada bibir, rongga mulut dan faring

Neoplasma ganas pada bibir, rongga mulut dan faring

Bahasa Indonesia

C00 Neoplasma ganas pada bibir

C01 Neoplasma ganas pada pangkal lidah

C02 Neoplasma ganas pada bagian lidah lainnya dan yang tidak ditentukan

C03 Neoplasma ganas pada gusi

C04 Neoplasma ganas pada dasar mulut

C05 Neoplasma ganas pada langit-langit mulut

C06 Neoplasma ganas pada bagian mulut lainnya dan yang tidak ditentukan

C07 Neoplasma ganas pada kelenjar parotis

C08 Neoplasma ganas pada kelenjar ludah mayor lainnya dan yang tidak ditentukan

C09 Neoplasma ganas pada amandel

C10 Neoplasma ganas pada orofaring

C11 Neoplasma ganas pada nasofaring

C12 Neoplasma ganas pada sinus piriformis

C13 Neoplasma ganas pada hipofaring

C14 Neoplasma ganas pada tempat lain dan yang tidak jelas di bibir, rongga mulut, dan faring


English

C00  Malignant neoplasm of lip

C01  Malignant neoplasm of base of tongue

C02  Malignant neoplasm of other and unspecified parts of tongue

C03  Malignant neoplasm of gum

C04  Malignant neoplasm of floor of mouth

C05  Malignant neoplasm of palate

C06  Malignant neoplasm of other and unspecified parts of mouth

C07  Malignant neoplasm of parotid gland

C08  Malignant neoplasm of other and unspecified major salivary glands

C09  Malignant neoplasm of tonsil

C10  Malignant neoplasm of oropharynx

C11  Malignant neoplasm of nasopharynx

C12  Malignant neoplasm of pyriform sinus

C13  Malignant neoplasm of hypopharynx

C14  Malignant neoplasm of other and ill-defined sites in the lip, oral cavity and pharynx

Minggu, 27 April 2025

Mengenal Penyakit Hipertensi

 Apa itu Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi (140/90 mmHg atau lebih tinggi). Tekanan darah tinggi seringkli tidak menampakkan gejala apapun sehingga seringkali orang tidak tahu bahwa ia menderita penyakit tekanan darah tinggi. Satu-satunya cara untuk mengetahui adalah dengan cara memeriksakan atau mengukur tekanan darah.

Hal-hal yang merupakan risiko terkena tekanan darah tinggi meliputi:

  • Usia lanjut. Semakin bertambah usia seseorang, smakin bertambah pula resiko menderita hipertensi 
  • Genetika. Seseorang dengan orang tua yang menderita hipertensi, mempuyai kemungkinan yaang lebih besar untuk menderita hipertensi
  • Kelebihan berat badan atau obesitas. 
  • Kurang olahraga atau tidak aktif secara fisik 
  • Konsumsi terlalu tinggi garam
  • Terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol

Perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan yang lebih sehat, berhenti merokok, dan lebih aktif dapat membantu menurunkan tekanan darah. Sebagian orang mungkin masih perlu mengonsumsi obat-obatan.

Tekanan darah ditulis dalam dua angka. Angka pertama (sistolik) menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua (diastolik) menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Hipertensi didiagnosis jika, saat diukur pada dua hari yang berbeda, tekanan darah sistolik pada kedua hari tersebut adalah ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik pada kedua hari tersebut adalah ≥90 mmHg.

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi adalah 

  • Pola makan yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, asupan buah dan sayur yang rendah), 
  • Kurangnya aktivitas fisik, 
  • Konsumsi tembakau dan alkohol, 
  • Kelebihan berat badan atau obesitas. 

Selain itu, ada faktor lingkungan juga memiliki andail dalam memicu hipertensi dan penyakit terkait, yaitu polusi udara dimana hal ini merupakan faktor yang paling signifikan. 

Faktor risiko yang lain yang tidak dapat diubah meliputi 

  • Memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga, 
  • Usia di atas 65 tahun, dan memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal.


Gejala Penyakit

Kebanyakan penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun. Namun terkadang tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penderita mengalami  sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri dada, dan beberapa gejala lainnya. 

Memeriksa tekanan darah adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi. Jika hipertensi tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan komplikasikesehatan lain seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, dan stroke.

Orang dengan tekanan darah sangat tinggi (biasanya 180/120 atau lebih tinggi) dapat mengalami gejala termasuk:

  • Sakit kepala parah
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Kesulitan bernafas
  • Mual
  • Muntah
  • Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
  • Kecemasan
  • Kebingungan
  • Berdengung di telinga
  • Mimisan
  • Irama jantung abnormal

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan tekanan darah tinggi, segera cari perawatan.

Satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi adalah dengan meminta tenaga kesehatan mengukur tekanan darah. Mengukur tekanan darah dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa rasa sakit. Meskipun seseorang dapat mengukur tekanan darahnya sendiri menggunakan perangkat otomatis, evaluasi oleh tenaga kesehatan penting untuk menilai risiko dan kondisi terkait.

Perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah antara lain adalah

  • Makan makanan sehat dan rendah garam
  • Menurunkan berat badan
  • Aktif secara fisik
  • Berhenti merokok.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan satu atau beberapa obat. Target tekanan darah yang direkomendasikan mungkin bergantung pada kondisi kesehatan lain yang Anda miliki. 

Target tekanan darah Anda adalah kurang dari 130/80 jika Anda memiliki:

  • Penyakit kardiovaskular (penyakit jantung atau stroke)
  • Diabetes (gula darah tinggi)
  • Penyakit ginjal kronis
  • Risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.

Perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat membantu siapa saja yang menderita hipertensi. Banyak orang yang melakukan perubahan ini tetap perlu minum obat. 

Perubahan gaya hidup ini dapat membantu mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi. 

  • Makan lebih banyak sayur dan buah.
  • Kurangi duduk.
  • Jadilah lebih aktif secara fisik, yang dapat mencakup berjalan, berlari, berenang, menari atau aktivitas yang membangun kekuatan, seperti angkat beban.
  • Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Minumlah obat sesuai anjuran dokter Anda.
  • Tetaplah datang menemui dokter Anda.

Jangan:

  • Makan terlalu banyak makanan asin (usahakan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari 2 gram per hari)
  • Makan makanan yang mengandung banyak lemak jenuh atau lemak trans
  • merokok atau menggunakan tembakau
  • Minum terlalu banyak alkohol 

Mengurangi risiko hipertensi dengan:

  • Mengurangi dan mengelola stres
  • Memeriksa tekanan darah secara teratur
  • Mengobati tekanan darah tinggi
  • Mengelola kondisi medis lainnya
  • Mengurangi paparan terhadap udara yang tercemar.
  • Komplikasi hipertensi yang tidak terkontrol
  • Di antara komplikasi lainnya, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung. 


Minggu, 20 April 2025

Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang terjadi karena tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. 

Gambaran Umum

Apa itu diabetes tipe 2?

Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang terjadi saat kadar gula darah Anda terus-menerus tinggi (hiperglikemia).

Diabetes tipe 2 terjadi karena pankreas Anda tidak memproduksi cukup insulin, atau tubuh Anda tidak mampu menggunakan insulin dengan baik, atau keduanya. Ini berbeda dengan diabetes tipe 1, yang terjadi karena serangan autoimun pada pankreas.

Gejala dan Penyebab

Gejala diabetes tipe 2 cenderung berkembang perlahan seiring waktu. Gejalanya dapat meliputi:

Sering haus (polidipsia). 

Sering buang air kecil Poliuria).

Sering lapar dari biasanya (Polifagi). 

Kelelahan. 

Penyembuhan luka atau bisul yang lambat. 

Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki. 

Penglihatan kabur. 

Kulit kering. 

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. 

Pada wanita mungkin sering mengalami infeksi jamur vagina dan/atau infeksi saluran kemih (ISK).

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, maka sebaiknya anda memeriksakan diri  anda. Tes darah sederhana dapat mendiagnosis diabetes tipe 2.

Apa yang menyebabkan diabetes tipe 2?

Penyebab utama diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin.

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin sebagaimana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas yang penting untuk kehidupan dan mengatur kadar gula darah.

Jika tubuh tidak merespons insulin dengan baik, pankreas harus memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatasi peningkatan kadar glukosa darah (hiperinsulinemia). Jika sel-sel menjadi terlalu resistan terhadap insulin dan pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengatasinya, hal itu menyebabkan diabetes tipe 2.

Beberapa faktor dapat menyebabkan resistensi insulin, termasuk:

  • Genetika.
  • Kelebihan lemak tubuh, terutama di perut dan di sekitar organ (lemak visceral).
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Sering mengonsumsi makanan olahan, tinggi karbohidrat, dan lemak jenuh.
  • Obat-obatan tertentu, seperti penggunaan kortikosteroid jangka panjang.
  • Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing.
  • Stres kronis dan kurang tidur berkualitas.


Apakah diabetes tipe 2 bersifat genetik?

Penyebab diabetes tipe 2 itu rumit, tetapi para peneliti tahu bahwa faktor genetik memegang peranan penting. Risiko Anda untuk terkena diabetes tipe 2 seumur hidup adalah 40% jika Anda memiliki satu orang tua kandung dengan diabetes tipe 2 dan 70% jika kedua orang tua kandung Anda mengidapnya.

Para peneliti telah mengidentifikasi sedikitnya 150 variasi DNA yang terkait dengan risiko terkena diabetes tipe 2 — beberapa meningkatkan risiko Anda dan yang lainnya menurunkannya. Beberapa variasi ini mungkin secara langsung berperan dalam resistensi insulin dan produksi insulin. Yang lainnya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dengan meningkatkan kecenderungan Anda untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Variasi genetik ini kemungkinan bekerja sama dengan faktor kesehatan dan gaya hidup untuk memengaruhi risiko Anda terkena diabetes tipe 2 secara keseluruhan.

Apa saja faktor risiko diabetes tipe 2?

  • Anda lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 jika Anda:
  • Memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 2 (orang tua kandung atau saudara kandung).
  • Berusia lebih dari 45 tahun.
  • Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas (BMI lebih dari 25).
  • Beraktivitas fisik kurang dari tiga kali seminggu.
  • Berkulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, Asia Amerika, atau penduduk Kepulauan Pasifik.
  • Mengidap diabetes gestasional saat hamil.
  • Mengidap tekanan darah tinggi dan/atau kolesterol tinggi.
  • Mengidap pradiabetes.
  • Mengidap sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Karena gejala Diabetes tipe 2 biasanya muncul perlahan, penting untuk menemui dokter perawatan primer secara teratur jika Anda berisiko mengalami kondisi tersebut. Dengan cara ini, mereka dapat melakukan pemeriksaan, seperti panel metabolik dasar (BMP), untuk memeriksa kadar gula darah Anda. Lebih baik mendeteksi Diabetes tipe 2 lebih awal daripada terlambat.

Kamis, 17 April 2025

Mengenal Apakah itu Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis. Siapa pun dapat terkena penyakit ini meskipun biasanya sering pada masa kanak-kanak atau remaja.

Pada Diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Insulin adalah hormon penting yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 harus mengonsumsi insulin melalui suntikan agar dapat bertahan hidup.

Gejala-gejala diabetes tipe 1

  • Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)

Rasa haus yang berlebihan ini disebabkan karena sering buang air kecil karena ginjal berusaha menyaring gula dari aliran darah.

  • Nafsu makan meningkat

Tanpa insulin, tubuh tidak dapat mengubah karbohidrat menjadi energi. Dan karena sel-sel Anda tidak memperoleh energi dari makanan, maka sel-sel tubuh akan kelapan dan otak akan mengirimkan sinyal lapar. Nafsu makan yang meningkat paling umum terjadi pada anak-anak dengan diabetes tipe 1 yang tidak terdiagnosis.

  • Sering buang air kecil (poliuria)

Poliuria adalah seringnya buang air kecil dan sering kali dalam jumlah banyak. Ketika gula darah lebih dari 180 mg/dL, maka ginjal akan bekerja keras untuk menyaring membuang gula dari tubuh. Hal ini membutuhkan cairan untuk mengeluarkannya dari sistem peredaran darah, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan sering merasa haus.

  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya sering kali merupakan tanda bahwa tubuh tidak dapat memperoleh energi yang cukup dari karbohidrat dari makanan yang Anda makan sehingga perlu memecah lemak untuk mendapatkan energi.

  • Napas berat atau sesak

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penumpukan keton dalam tubuh, yang menyebabkan terlalu banyak asam dalam darah. Tubuh mencoba mengeluarkan karbon dioksida dan menurunkan kadar  asam dari tubuh dengan meningkatkan pernapasan. Napas berat atau sesak terjadi ketika keton menumpuk hingga ke tingkat yang berbahaya dalam darah dan merupakan tanda bahwa perawatan darurat diperlukan.

  • Bau buah pada napas

Napas berbau buah merupakan tanda penumpukan keton dalam darah.

  • Mengantuk atau lelah

Salah satu gejala diabetes tipe 1 yang paling umum adalah kelelahan. Merasa lelah terus-menerus mungkin merupakan tanda bahwa tubuh mengalami kesulitan mengubah gula dalam aliran darah menjadi energi.

  • Mulut kering dan kulit gatal

Jika tubuh Anda mengalami dehidrasi, bahkan untuk waktu yang singkat, mulut kering dan kulit gatal dapat terjadi.

  • Perubahan penglihatan tiba-tiba

Kelebihan glukosa dalam tubuh dapat menempel di lensa mata, yang terkadang menyebabkan penglihatan kabur.