Senin, 27 Januari 2014

ICD X yang sesuai dengan BPJS untuk kasus-kasus di Puskesmas

Dari pada disimpan sendiri, lebih baik di share aja, siapa tahu ada yang membutuhkan.


Berikut adalah ICD X (ICD 10) dalam bahasa Indonesia untuk kasus-kasus yang ditemukan di Puskesmas.

Tersedia juga ICD X (ICD 10) dalam lengkap dalam Bahasa Inggris dan Indonesia dihalaman sebelah.

Sebenarnya saya juga masih membuat software icd 10 yang sesuai dengan milik WHO, tapi versi bahasa Indonesia, yang Asli dari WHO juga ada, tapi dalam bahasa Inggris dan saya nggak berani posting, takut ama UU hak Cipta.Ini supaya lebih mudah dalam mencari diagnosa penyakit dengan lebih cepat dan tepat. Tapi masih dalam proses. Maklum, ada 12. rb nama penyakit yang harus saya masukkan satu per satu. Silahkan ditunggu.

Klo ada  yang mau download silahkan. Link nya ada dibawah.

Tapi maaf gan ya, datanya belum lengkap betul. Maklum kerja sendirian mengedit nama penyakit hampir 10 ribu nama penyakit. Jadi agak kecape an juga. Tapi jangan khawatir , akan diperbaiki secepatnya.

http://www.healthyeatingfact.com/simple-icd-x-2014


Software atau aplikasi ICD 10 indonesia Inggris

Dan untuk mempermudah pencarian kode penyakit yang anda inginkan, saya ada aplikasinya dalam format MS Access untuk pencarian penyakit dalam bahasa indonesia dan bahasa Inggris. Lihat screenshot nya di bawah ini.

https://drive.google.com/file/d/0B4y3R3Oy779mVzRWOFBYQ05uWnc/view?usp=sharing

Boleh di coba, dan anda bisa mendownload nya di halaman berikut ini:
Software / Aplikasi  ICD 10 Bahasa Indonesia dan Inggris

Dan agar lebih lengkap dan mudah, lihat juga: Daftar isian tindakan di pcare bpjs ada disini 

Dan supaya makin lengkap, Saya tambahkan ICD 10 Asli dari WHO. Silahkan download di link di bawah ini
WHO ICD-10 Second Edition, 2005 (D)



Kamis, 16 Januari 2014

Manfaat teh bunga chamomile: Apa efek nya pada kesehatan?

Manfaat-teh-bunga-chamomile
Teh chamomile dapat memiliki efek positif yang signifikan pada tubuh manusia dan membantu melawan berbagai penyakit.

Meskipun telah banyak digunakan di masyarakat, para peneliti terus berusaha untuk mengetahui lebih banyak mengenai zat aktif yang terkandung didalamnya.

Chamomile memiliki sifat antibakteri dan efek anti-inflamasi dan juga menenangkan.
Membantu melawan virus dan penyembuhan ulkus lambung / maag. Juga telah ditemukan bahwa teh chamomile dapat mengurangi kadar asam urat dalam darah yang tentu saja sangat bermanfaat bagi pasien dengan gout / asam urat.

Teh chamomile juga bermanaat untuk mengobati kolik, wasir, stomatitis dan berbagai penyakit pada sistem pencernaan lainnya termasuk borok lambung / maag kronis. Selain itu juga dapat membantu mengurangi gas di lambung dan usus.

 
Untuk kulit, teh chamomile dapat digunakan untuk mengobati infeksi dan bisul. Dan juga membantu dalam pengobatan mastitis / infeksi payudara.

Teh chamomile banyak dikonsumsi terutama karena bersifat menenangkan, yang berguna untuk menenangkan suasana hati. Ia juga memiliki aktiitas antikonvulsan, yang membantu mencegah kram dan mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi pada wanita.

Teh Chamomile memiliki sifat anti-koagulan. Mengurangi agregasi platelet. Memiliki efek sinergis dengan obat diberikan kepada pasien dengan penyakit jantung atau risiko terkena stroke, dan membantu obat-obatan antikoagulasi.

Ia juga bersinergi dengan obat penenang atau hipnotik. Untuk alasan ini, dokter seharusnya mempringatkan pasien yang menerima obat-obatan antikoagulan, hipnotik atau sedatif untuk tidak mengkonsumsi teh chamomile secara berlebihan.

Baru-baru ini, peneliti dari Imperial College London, telah meneliti urin dari relawan yang meminum teh chamomile selama dua minggu, hasilnya menunjukkan bahwa zat dalam teh chamomile berguna untuk melawan pilek dan kejang otot, dan juga mengatasi kram dan nyeri haid.

Zat aktif yang utama adalah asam hipurat yang memiliki aksi sebagai anti-inflamasi. Yang kedua adalah glisin yang dapat mengurangi kejang otot.
Temuan penting lainnya adalah fakta bahwa kadar kedua zat aktif ini  dalam darah tetap tinggi bahkan sampai dua minggu setelah mereka berhenti meminum teh chamomile. Hal ini menunjukkan bahwa camomile memiliki aktifitas yang bermanfaat untuk jangka waktu yang lama.

Perlu dicatat bahwa orang-orang yang alergi terhadap tanaman dari genus genus Ambrosia dan Chrysanthemum mungkin memiliki alergi terhadap teh chamomile, dan untuk alasan ini sebaiknya kita harus menghindari.

Selain itu, teh bunga chamomile juga dapat mempengaruhi penyerapan zat besi didalam usus. Dengan demikian pasien yang menderita kekurangan zat besi atau anemia harus mengenal dengan lebih baik tentang hubungan antara chamomile dan penyerapan zat besi.

Pendapat kami adalah bahwa masih banyak yang bisa dijabarkan tentang sifat-sifat penyembuhan dari teh bunga chamomile. Studi farmakologi telah memastikan dan data empiris juga mendukung adanya efek kesehatan yang menguntungkan dari chamomile.

Tapi hingga saat ini belum ada angka yang memuaskan dari uji coba pengobatan yang secara meyakinkan dapat memperkuat posisi chamomile di dalam gudang terapi dan masih perlu mendapat perhatian lebih banyak.

Tapi kami percaya bahwa di masa depan kita akan dapat memberikan data yang menarik tentang herbal disumbangkan oleh alam kita seperti halnya teh bunga chamomile.