Selasa, 18 Juli 2023

A19 - TBC milier | A19 - Miliary tuberculosis

Bahasa Indonesia 

A19 - TBC milier

A19.0 - Tuberkulosis milier akut pada satu tempat tertentu

A19.1 - Tuberkulosis milier akut di beberapa tempat

A19.2 - Tuberkulosis milier akut, tidak dijelaskan

A19.8 - Tuberkulosis milier lainnya

A19.9 - Tuberkulosis milier, tidak dijelaskan

English

A19 - Miliary tuberculosis

A19.0 - Acute miliary tuberculosis of a single specified site

A19.1 - Acute miliary tuberculosis of multiple sites

A19.2 - Acute miliary tuberculosis, unspecified

A19.8 - Other miliary tuberculosis

A19.9 - Miliary tuberculosis, unspecified


TBC milier

Tuberkulosis milier, juga dikenal sebagai tuberkulosis diseminata, adalah bentuk infeksi tuberkulosis (TB) yang parah. Itu terjadi ketika bakteri TBC menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, mempengaruhi banyak organ dan sistem. Nama "miliary" mengacu pada lesi kecil seperti millet yang berkembang di berbagai organ.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang tuberkulosis milier:

Penyebab: Tuberkulosis milier disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang sama yang menyebabkan tuberkulosis paru. Infeksi biasanya dimulai di paru-paru dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Penularan: Bakteri biasanya ditularkan melalui penghirupan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi yang memiliki tuberkulosis paru aktif. Itu juga dapat terjadi melalui reaktivasi tuberkulosis laten.

Gejala: Tuberkulosis milier dapat muncul dengan berbagai gejala, yang mungkin termasuk demam, kelelahan, penurunan berat badan, keringat malam, batuk, sesak napas, nyeri dada, dan malaise umum. Namun, gejalanya dapat bervariasi tergantung pada organ yang terkena.

Diagnosis: Diagnosis tuberkulosis milier melibatkan kombinasi evaluasi klinis, tes pencitraan (seperti rontgen dada atau CT scan), dan tes laboratorium (seperti analisis dahak, tes darah, dan tes kulit tuberkulin). Dalam beberapa kasus, biopsi organ yang terkena mungkin diperlukan.

Pengobatan: Tuberkulosis milier adalah kondisi serius yang memerlukan pengobatan segera. Biasanya diobati dengan kombinasi beberapa obat anti-tuberkulosis, seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Durasi pengobatan biasanya lebih lama dibandingkan dengan tuberkulosis paru, berlangsung setidaknya 6 sampai 9 bulan atau kadang-kadang bahkan lebih lama.

Prognosis: Prognosis tuberkulosis milier bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan pasien secara keseluruhan, luasnya keterlibatan organ, dan ketepatan waktu dimulainya pengobatan. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, prognosis bisa diperbaiki, meski kasus yang parah masih bisa mengancam jiwa.

Penting untuk dicatat bahwa informasi yang diberikan di sini adalah untuk pengetahuan umum, dan jika Anda menduga Anda atau orang lain mungkin menderita tuberkulosis milier atau bentuk tuberkulosis apa pun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.