Senin, 12 November 2012

Efek samping DHEA | Peringatan Khusus dalam penggunaan DHEA

Peringatan Khusus:

Kehamilan dan menyusui: DHEA MUNGKIN tidak aman untuk dikonsumsi selama kehamilan atau menyusui. Hal ini dapat menyebabkan dari kadar hormon pria lebih tinggi yaitu hormon androgen. Hal ini mungkin berbahaya bagi bayi. Jangan gunakan DHEA jika Anda sedang hamil atau menyusui.


Kondisi-kondisi yang sensitif terhadap hormon : seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium, endometriosis, atau fibroid rahim: DHEA adalah suatu hormon yang dapat mempengaruhi bagaimana estrogen bekerja dalam tubuh. Jika Anda memiliki kondisi yang mungkin dapat diperburuk oleh paparan estrogen, jangan mengkonsumsi DHEA.

Gangguan fungsi hati: DHEA mungkin membuat memperburuk gangguan pada hati. Jangan konsumsi DHEA jika Anda memiliki gangguan pada fungsi hati.

Diabetes: DHEA dapat mempengaruhi kinerja insulin dalam tubuh. Jika Anda memiliki diabetes, kontrol gula darah Anda dengan teratur jika Anda sedang mengkonsumsi DHEA.

Depresi dan gangguan suasana hati: Ada beberapa kekhawatiran pada pasien dengan riwayat depresi dan gangguan bipolar, yang mungkin dapat mengalami beberapa efek samping mental jika mereka mengkonsumsi DHEA. DHEA dapat menyebabkan mania (rangsangan untuk menuruti dorongan hati), lekas marah, dan deviasi seksual.

Polycystic ovary syndrome (PCOS): Mengkonsumsi DHEA mungkin membuat kondisi ini menjadi lebih buruk. Jangan konsumsi DHEA jika Anda memiliki PCOS.

Masalah Kolesterol: DHEA dapat menurunkan "kolesterol baik" ( HDL). Jika kadar HDL Anda sudah terlalu rendah, bahaslah penggunaan DHEA dengan dokter Anda sebelum Anda mulai mengambilnya.


Berapa dosis yang dianjurkan?

Dosis berikut ini telah diteliti dalam penelitian ilmiah:

Per oral:

• Pada wanita pasca menopause dan pada pria usia lanjut: Dosis 25-50 mg sehari umum digunakan.

• Untuk pengobatan skizofrenia: Dosisnya adalah 25 mg sehari selama 2 minggu, kemudian 25 mg 2 kali sehari selama 2 minggu, dan 50 mg dua kali sehari selama 2 minggu.

• Untuk penggantian hormon ketika kelenjar adrenal tidak bekerja dengan baik (defisiensi androgen): 25-50 mg diberikan setiap hari sebagai dosis tunggal.

• Untuk lupus eritematosus sistemik (SLE): 200 mg per hari bersama dengan pengobatan medis konvensional, tetapi dosis hingga 600 mg per hari telah banyak digunakan.

• Untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang pada orang dengan tulang yang lemah (osteoporosis): 50-100 mg per hari.

• Untuk disfungsi ereksi: 50 mg per hari.

Nama lain

Dehydroepiandrosterone, dehydroepiandrosterone, DHEA-S, GL701, Prasterone, Prastérone.

Artikel terkait Suplemen:
  1. Suplement Otak Bantu Konsentrasi Belajar
  2. Manfaat Royal jelly untuk kesehatan tubuh
  3. Ginseng untuk disfungsi ereksi
  4. Efek samping DHEA | Peringatan Khusus dalam penggunaan DHEA
  5. Efektivitas dari DHEA (sambungan dari...Mengenal DHEA)
  6. Mengenal DHEA




Tidak ada komentar :