Minggu, 04 November 2012

Studi terbaru tentang Aspartam

Studi terbaru menunjukkan bahwa Aspartame dapat merusak otak anda


 
Sebuah studi terbaru yang menggunakan tikus percobaan, berusaha untuk  meneliti tentang efek konsumsi jangka panjang dari aspartam dalam kaitannya dengan stres oksidatif di otak. Para peneliti menemukan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari dalam kadar peroksidasi lipid, aktivitas superoksida dismutase, tingkat GPX dan aktivitas CAT, yang  menunjukkan bahwa konsumsi aspartam dalam waktu lamam akan menghasilkan metanol yang bida dideteksi dalam darah, yang mungkin bertanggung jawab untuk memicu stres oksidatif dan kerusakan di dalam otak.

Apakah ini berarti bahwa pemanis buatan menekan otak Anda?


Stres oksidatif dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana radikal bebas yang bersifat merusak mempunyai kekuatan yang melebihi pertahanan dari antioksidan. Stres oksidatif cenderung mengarah ke percepatan regenerasi jaringan dan kerusakan organ.

Contoh kasus, awal tahun ini sebuah studi lain menyelidiki pengaruh jangka panjang dari asupan aspartam tentang status pertahanan antioksidan dalam otak tikus, dan study ini juga menemukan bahwa hasilnya mengarah pada adanya stres oksidatif. Tikus jantan yang diberi pemanis buatan dalam dosis tinggi memperlihatkan penurunan konsentrasi glutathione bentuk aktif dari antioksidan glutathione), dan mengurangi aktivitas reduktase dari glutathione, suatu tanda bahwa adanya peningkatan kerusakan oksidatif akibat stres dalam tubuh.

Metanol secara bertahap dilepaskan dalam usus kecil ketika kelompok metil dari aspartam bertemu dengan enzim chymotrypsin.

Kekurangan Glutathione juga telah berhubungan dengan penyakit karena usia seperti Alzheimer. Pemeriksaan tersebut juga mengungkap adanya sumbatan vaskular ringan dalam pembuluh normal darah dalam otak - dalam tikus. Peneliti menyimpulkan:

"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi jangka panjang dari aspartam menyebabkan ketidakseimbangan kondisi antioksidan / pro-oksidan dalam otak, terutama melalui mekanisme yang melibatkan sistem glutathione-dependent."

Tambahan untuk masalah ini, salah satu jenis asam amino dalam aspartam, asam aspartat mampu melintasi penghalang darah-otak Anda (blood-brain barrier). Ini akan menyerang sel-sel otak Anda, menciptakan bentuk overstimulation dalam sel yang disebut excitotoxicity, yang dapat menyebabkan kematian sel.

Blood-brain barrier Anda, yang biasanya melindungi otak Anda dari aspartat yang berlebih, dan juag serta racun, tidak cukup mampu untuk melindungi Anda terhadap efek dari konsumsi aspartam.

Kelebihan Aspartat akan secara perlahan mulai merusak neuron, dan sebagian besar (75 persen atau lebih) sel-sel saraf tertentu di otak akan mati sebelum munculnya gejala klinis yang memberitahu kita bahwa itu adalah suatu penyakit kronis. Beberapa contoh penyakit kronis yang diperburuk oleh paparan aspartam dalam jangka panjang meliputi:

Multiple sclerosis (MS)
ALS
Kehilangan memori
Masalah hormonal
Gangguan pendengaran
Epilepsi
Penyakit Alzheimer dan demensia
Penyakit Parkinson
Hipoglikemia
AIDS
Lesi (borok) di otak
Gangguan neuroendokrin

<1> <2>




Tidak ada komentar :