|
Namun, pada seseorang yang memiliki alergi, sistem saraf otonom akan bereaksi secara abnormal dan melepaskan sejumlah besar bahan kimia dari sel-sel tubuh seperti histamin, serotonin, dan prostaglandin.
Zat ini beraksi dalam berbagai organ tubuh seperti, kulit, paru-paru dan bronkus, hidung dan pembuluh darah. Aksi dari zat ini menyebabkan timbulnya berbagai macam gejala yang bisa bersifat ringan, tetapi kadang-kadang juga dapat mengancam kehidupan (anaphylactic shock).
Gejala yang paling umum dari alergi adalah:
• Hidung berair (pilek)
• Hidung tersumbat
• Nasal pruritus (gatal pada hidung)
• Mata yang berair, mata merah (konjungtivitis)
• Bersin
• Batuk, sesak napas (dyspnea)
• Ruam kulit dan kulit gatal serta kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh.
• Hidung tersumbat
• Nasal pruritus (gatal pada hidung)
• Mata yang berair, mata merah (konjungtivitis)
• Bersin
• Batuk, sesak napas (dyspnea)
• Ruam kulit dan kulit gatal serta kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh.
Namun, menghindari alergen yang menyebabkan reaksi alergi yang berlebihan adalah tidak mudah.
Anda harus menentukan faktor apa yang menyebabkan reaksi alergi. Jika Anda sudah dapat mengidentifikasi alergen yang bertanggung jawab atas reaksi alergi tersebuti, maka Anda harus membuangnya atau menghindarinya sejauh mungkin.
Beberapa Alergen yang utama, yang seringkali menyebabkan reaksi alergi diantaranya adalah:
- Debu rumah tangga: Dalam debu ada tungau debu, yaitu mikroorganisme yang sering kali dapat menyebabkan alergi. Hewan-hewan kecil ini memakan ketombe dan kulit manusia. (kulit yang mati)
- Serbuk sari pohon, bunga dan rumput liar: Alergen ini mudah menyebar karena diangkut oleh angin
- Rambut dan kulit binatang: Alergen dari hewan peliharaan dapat tetap berada di udara selama beberapa jam. Butuh waktu beberapa minggu sampai beberapabulan untuk menghilangkannya sama sekali. Sehingga, kemungkinan saat hewan dikeluarkan dari rumah, fenomena alergi akan tetap ada sebelum alergen yang berasal hewan tersebut hilang sama sekali.
- Jamur: Spora jamur di udara. Terutama pada udara yang lembab karena kelembaban mempermudah perkembang-biakan mereka.
- Alergen yang terkandung dalam makanan: Hidangan makanan laut seperti udang, ikan lobster, dan kerang bisa juga menyebabkan alergi. Telur, susu, kacang-kacangan dan tomat juga dapat menjadi penyebab dari alergi makanan. Beberapa jenis pengawet dan pewarna makanan juga dapat menyebabkan reaksi alergi.
- Obat: Obat-obatan seperti antibiotik, vaksin, zat kontras, dapat menyebabkan alergi.
- Gigitan dari serangga: Sengatan tawon, lebah dapat menyebabkan reaksi alergi yang berbahaya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar